Melanjutkan materi ke-02 tentang Fashahah, kita lanjut ke materi 03 Terjemah Jauhar Maknun - tentang Balaghah dan 3 fan ilmu, yakni
Blog Santri Blogger - Melanjutkan materi ke-02 tentang Fashahah, kita lanjut ke materi 03 Terjemah Jauhar Maknun - tentang Balaghah dan 3 fan ilmu, yakni ilmu Ma'ani, ilmu Bayan dan ilmu Badi'.
Pengertian Balaghah
وَ جَعَلُوْا بَلَاغَةَ الْكَلَامِ طَبَاقَةً لِمُقْتَضَى الْمَقَامِ
“Para ulama menjadikan (sifat) balāghatul kalām terhadap kalam yang cocok dengan muqtadhal maqām.”
1. Balaghatul Kalam
Seperti disebutkan pada bait diatas, yang disebut Balaghatul Kalam adalah cocoknya kalam fashih dengan Muqtadlal maqam. Jadi syarat kalam bisa disifati balaghah adalah sudah bersifat fashahah dan cocok dengan muqtadlal hal. Sehingga kalam yang telah bersifat balaghah disebut dengan Kalam Baligh
Muqtadlal Maqam atau muqtadlal hal
Muqtadlal Maqam terdiri dari dua kalimah (kata) yaitu muqtadla dan maqam/hal. Pengertian dari Muqtadla adalah ungkapan yang sesuai. Sedangkan maqam atau hal adalah kondisi yang menuntut sebuah pola ungkapan tertentu. Jadi maksud dari Muqtadlal maqam/muqtadlal hal adalah pola ungkapan yang sesuai dengan keadaan.
Adapun contoh kalam yang baligh seperti:
1. Lafaz: ألله غَفوْرٌ diucapkan kepada mukhatab kholi dzihni (orang yang belum tahu akan adanya sebuah informasi).
2. Lafaz: إِنَّ اللهَ غَفوْرٌ diucapkan kepada orang yang ragu-ragu dengan adanya informasi, lebih baik menggunakan adat taukid إِنَّ.
3. Lafaz: إِنَّ اللهَ غَفوْرٌ bagi mukhatab yang ingkar dengan adanya sebuah informasi, wajib menggunakan adat taukid dan ditambah dengan huruf taukid yang lain apabila dia benar-benar ingkar dengan informasi yang disampaikan, seperti: إِنَّ اللهَ لَغَفُوْرٌ
Pemberian taukid atau tidak pada sebuah kalam itu disebut Muqtadla. Sedangkan kondisi dari mukhatab disebut hal/maqam.
1. Balaghatul Mutakallim
Pengertian balaghatul mutakallim adalah bakat dan kemampuan seseorang dalam menyusun kalam baligh untuk menyampaikan apa yang dia kehendaki. Kemampuan ini bersifat bawaan, jadi bukan karena kebetulan.
Pengertian Ilmu Ma'ani, Bayan dan Badi'
Pengertian Ilmu Ma‘ānī
وَ حَافِظٌ تَأْدِيَةُ الْمَعَانِيْ عَنْ خَطَاءِ يُعْرِفُ بِالْمَعَانِيْ
“Ilmu yang menjaga jangan sampai mutakallim itu salah di dalam menerangkan makna yang di luar makna yang dikehendaki, itu disebut Ilmu Ma‘ānī”.
Jadi, Ilmu Ma‘ānī adalah ilmu untuk menjaga kesalahan berbicara.
Pengertian Ilmu Bayan
وَ مَا مِنَ التَّعْقِيْدِ فِي الْمَعْنَى يَقِي لَهُ الْبَيَانُ عِنْدَهُمْ قَدِ انْتَفِي
“Ilmu untuk menjaga kalām (ucapan) dari ta‘qīd yang berhubungan dengan makna (ta‘qīd Ma‘nāwī), itulah yang disebut Ilmu Bayān”.
Jadi, Ilmu Bayān adalah ilmu untuk menjaga pembicaraan yang tidak mengarah kepada tujuannya.
Pengertian Ilmu Badi'
وَ مَا بِهِ وُجُوْهُ تَحْسِيْنِ الْكَلَامْ تُعْرَفُ يُدْعٰى بِالْبَدِيْعِ وَ السَّلَامْ
“Ilmu untuk mengetahui cara-cara memperbaiki kalam atau ucapan, itulah yang disebut Ilmu Badī‘”.
Jadi, Ilmu Badī‘ adalah ilmu yang untuk menghias susunan kalimat agar menjadi indah.
Demikian materi 03. Terjemah Jauhar Maknun - tentang Balaghah dan Pengertian Ma'ani, Bayan dan Badi'. Materi selanjutnya kita akan membahas tentang Ilmu Maani dan objek bahasannya.
Silahkan dibagikan bila bermanfaat. Terima Kasih
COMMENTS