10. Pengertian Qarinah dalam Majaz Aqli - Terjemah Kitab Jauharul Maknun

Materi ke 10. Pengertian Qarinah dalam Majaz Aqli. Ini masih dalam satu bahasan dengan Isnad Aqli Majazi yang sudah kita bahas pada materi ke 09.

Blog Santri Blogger - Materi ke 10. Pengertian Qarinah dalam Majaz Aqli. Ini masih dalam satu bahasan dengan Isnad Aqli Majazi yang sudah kita bahas pada materi ke 09.

Qarinah dalam Majaz Aqli atau Isnad Aqli Majazi sangat penting, agar mukhatab mengetahui maksud yang disampaikan oleh Mutakallim. Sehingga dengan adanya Qarinah tidak terjadi salah paham, apalagi paham yang salah.☺☺☺

Agar hal tersebut tidak terjadi, maka harus diketahui pengertian tentang apakah Qarinah itu?? dan apa saja macamnya? itulah yang akan kita bahas pada materi ke 10 ini.

Pengertian Qarinah (قرينة)

Qarinah adalah sesuatu yang menunjukkan bahwa makna yang diinginkan oleh mutakallim adalah bukan makna asli dari lafadz tersebut.


Penunjuk ini tidak harus berupa lafadz, bisa saja berupa situasi dan kondisi, konteks lafadz tersebut saat diucapkan dan lain-lain. Yang insya Allah akan kita bahas nanti pada pembagian Qarinah.


Lalu adakah manfaat menggunakan Qarinah ini dalam sebuah susunan kalam bahasa Arab?? Tentu saja banyak manfaatnya antara lain berikut ini...

Manfaat dari Qarinah

Faidah atau manfaat dari Qarinah dalam sebuah susunan kalam Bahasa Arab ini sangat penting agar kita dapat memahami sebuah jumlah atau kalimat secara benar dan tidak terjadi kesalahan pemahaman. Terlebih lagi untuk memahami Kitab Suci Al Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad SAW.

Dintara manfaat mengetahui Qarinah adalah:

• Kita dapat mengetahui mana lafadz yang menggunakan makna hakiki dan yang menggunakan makna majazi
• Kita dapat mengetahui maksud dari lafadz-lafadz musytarikah atau kata yang bermakna banyak
• Kita dapat mengetahui ada pembuangan ataukah tidak dalam sebuah Jumlah/kalimat
• Kita dapat mengetahui suatu kalam itu keluar dari pakem aslinya (خروج عن مقتضى الظاهر) ataukah tidak.
• Dan manfaat lain yang bisa menunjukkan kepada makna yang diinginkan mutakallim, ketika suatu lafadz atau jumlah mempunyai banyak kemungkinan dan kememperan.

Pembagian Qarinah (Macam-macam Qarinah)

1. Qarinah Lafdhiyyah (قرينة لفظية)

Qarinah Lafdhiyyah adalah suatu lafadh yang menunjukkan pada makna yang dikehendaki oleh mutakallim. Sehingga tanpa lafadh ini mukhatab tidak akan paham apa yang dimaksud oleh mutakallim. Seperti contoh dibawah ini:

قُلۡ فَلِمَ تَقۡتُلُونَ أَنۢبِيَآءَ ٱللَّهِ مِن قَبۡلُ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ

"Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang beriman?" (QS. Al Baqarah : 91)


Pada ayat diatas, kita dapat mengetahui bahwa lafadh تَقۡتُلُونَ adalah fi'il mudhari' yang berzaman Madli (lampau) bukan berzaman hal (sekarang/حال) atau Istiqbal (akan datang/إستقبال), dengan adanya lafadz مِن قَبۡلُ.

2. Qarinah Ma'nawiyyah (قرينة معنوية)

Qarinah Ma'nawiyyah disebut juga dengan Qarinah Ghairu Lafdhiyyah dan Qarinah Haliyyah, yaitu sesuatu yang menunjukkan pada makna yang dikehendaki oleh mutakallim dengan petunjuk selain lafadh, bisa berupa akal, adat kebiasaaan, ataupun situasi dan kondisi dari runtututan kalam tersebut saat diungkapkan.


Misalnya :  وَكَانَ وَرَآءَهُم مَّلِكٞ يَأۡخُذُ كُلَّ سَفِينَةٍ غَصۡبٗا

"karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera" (QS. Al Kahfi:79)


Maksud dari kata كُلَّ سَفِينَةٍ adalah كُلَّ سَفِينَةٍ صَالِحَةٍ    "Setiap bahtera yang bagus". Bila tidak dikira-kirakan ada lafadh صَالِحَةٍ  dalam susunan kalam tersebut, maka secara makna akan terjadi kesalahan saat memahami apa yang dimaksud oleh ayat diatas.

Termasuk dalam Qarinah Maknawiyyah adalah :

a. Qarinah 'Aqliyyah yaitu Qarinah yang ditunjukkan oleh akal. Yang menjadi penunjuknya adalah akal. Misalnya :  بَلۡ فَعَلَهُۥ كَبِيرُهُمۡ هَٰذَا

"Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya" (QS. Al Anbiya:63)

Untuk dapat memahami siapa pelaku perusakan, akal sudah sangat jelas mengetahui bahwa pelakunya bukanlah berhala yang besar. Karena sebesar apapun berhala itu, dia hanyalah patung yang tidak bisa apa-apa, tidak akan pernah bisa merusak kepada berhala yang lain, meskipun berhala yang lebih kecil.

Jadi menyandarkan perusakan kepada berhala yang besar adalah hal yang mustahil secara akal. Sehingga penyandaran perusakan ini adalah sebuah majaz dengan Qarinah 'Aqliyyah (Petunjuk Akal).


b. Qarinah 'Adiyyah yaitu sesuatu yang menunjukkan maksud mutakallim pada selain makna hakiki, dengan petunjuk kebiasaan/adat yang ada. misalnya:  هزم القائد جيوش الأعداء "Panglima Perang memporakporandakan tentara musuh".


Yang membuat lari tunggang langgang tentara musuh adalah seorang panglima perang. Hal ini mungkin saja terjadi secara akal, namun secara adat kebiasaan hal itu sangat tidak mungkin. Karena biasanya seorang panglima tidak akan maju sendirian ketika berperang.


Jadi secara adat kebiasaan, yang membuat cerai berai dan mengalahkan tentara musuh bukanlah panglima seorang diri, tapi seluruh tentara dan panglima. Sehingga pada contoh diatas ada penyandaran secara majazi dengan Qarinah 'Adiyyah (penunjuk adat kebiasaan).


c. Qarinah Siyaqul Kalam wal Maqam yaitu petunjuk yang berupa runtutan suatu kalam dan situasi kondisi saat kalam itu diungkapkan. Misalnya:

ذُقۡ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡكَرِيمُ

"Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia" (QS. Ad Dukhan:49)


Untuk mengetahui dengan benar makna dari ayat tersebut, kita harus melihat runtutan kalam sebelum ayat ini. Sehingga kita paham ungkapan ini untuk memuji ataukah menghina?. Dan setelah kita simak ayat-ayat sebelum ayat ini, kita menjadi tahu bahwa ungkapan ini adalah untuk menghina.


Jadi, pemahaman kita bahwa ungkapan ini untuk menghina adalah dari Qarinah Siyaqul Kalam wal Maqam

Kesimpulan

• Qarinah adalah sesuatu yang menunjukkan bahwa makna yang diinginkan oleh mutakallim adalah bukan makna asli dari lafadz tersebut.
• Faidah atau manfaat dari Qarinah dalam sebuah susunan kalam Bahasa Arab ini sangat penting agar kita dapat memahami sebuah jumlah atau kalimat secara benar dan tidak terjadi kesalahan pemahaman.
• Qarinah ada yang Lafdhiyyah dan Ghoiru Lafdhiyyah (Haliyyah/Ma'nawiyyah).
• Qarinah Ghoiru Lafdhiyyah ada yang Aqliyyah, 'Adiyyah dan Siyaqul Kalam wal Maqam.

Demikian kiranya sedikit pembahasan kita pada materi ke 10. Tentang Pengertian Qarinah. Semoga dapat bermanfaat.

Silahkan disebarkan agar bisa bermanfaat bagi yang lain. Syukron terima kasih